Sunday, January 27, 2013

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi rahim ibu tersebut bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolute luput dari pengaruh-pengaruh luar (santrock, 1995). 

1. Kesehatan ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal, seperti penyakit kronis (Diabetes, TBC, radang saluran kencing, penyakit kelamin) mengakibatkan bayi-bayi yang dilahirkan dalam keadaan cacat. Demikian juga jika terjadi benturan ketika janin berusia tiga bulan disertai dengan gangguan kesehatan ibu sperti influenza, gondok atau cacar dapat merusak perkembangan janin. Bahkan apabila ibu mengalami campak rubella dapat dipastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubella menyerang pada dua bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulian, kelainan jantung, kelainan pada susunan saraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional. Disamping itu penyakit sifilis juga merupakan penyakit yang sangat membahayakan perkembangan masa prenatal. Selain mempengaruhi organogenesis, juga merusak organ setelah organ terbentuk. Kerusakan meliputi luka mata yang bisa mengakibatkan kebutaan, dan luka kulit. Ketika sifilis muncul pada saat kelahiran, akan terjadi masalah-masalah lain yang melibatkan system saraf pusat dan system pencernaan.
Besarnya dampak kesehatan ibu hamil terhadap perkembangan masa prenatal juga terlihat jelas ketika ibu menderita sindrom kehilangan kekebalan tubuh, yang dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Ada tiga cara ibu menderita AIDS menginfeksikan anaknya, yaitu melalui ari-ari selama hamil, melalui kontak dengan darah atau cairan ibu pada saat melahirkan, dan setelah melahirkan melalui air susu. 

2.  Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Ini dikarenakan janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus cukup mengandung protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan dalam kondisi kurang gizi cenderung cacat. 

3. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu hamil


4. Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosi ibu pada masa kehamilan berupa tekanan psikis yang disebabkan marah, sedih, atau iri hati. Masalah yang sering muncul adalah tidak menghendaki kelahiran anak disebabkan kesulitan dalam perkawinan atau masalah ekonomi, gangguan fisik yang berat dan sering terjadi. Tekanan ibu mempengaruhi anak yang sedang berkembang, baik sebelum maupun sesudah kelahiran. Sebelum kelahiran, adanya ketidak seimbangan glandular yang hebat dan menetap mengakibatkan ketidak teraturan dalam perkembangan anak dan komplikasi pada waktu kelahiran atau lahir sebelum waktunya. Rasa bingung dan cemas mempengaruhi kontraksi uterine, sehingga proses kelahiran berlangsung lebih lama daripada normal. Rasa khawatir, cemas sering mengakibatkan banyak makan dan pertambahan berat badan yang berlebihan dalam kehamilan yang selanjutnya akan menyulitkan persalinan.   



No comments:

Post a Comment