1.Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis menganggap bahwa perubahan perilaku disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensif). Menurut Freud, esensi pribadi seseorang bukan terletak pada apa yang ia tampilkan secara sadar, malinkan apa yang tersembunyi dalam ketidaksadarannya. Menurut pendekatan psikoanalisis, suatu simtom adalah manifestasi dari suatu defense yang berkembang dalam individu yang bersangkutan.
2. Pendekatan Humanistik
Pendekatan ini dikenal dengan teori fenomenologis atau teori “self”, dengan tokohnya yang terkenal Carl Roger. Teori ini beranggapan bahwa manusia adalah makhluk yang tingkatannya tinggi, mempunyai kebebasan untuk menentukan apa yang diinginkannya, mempunyai bakat yang baik yang seringkali ditekan pemunculannya oleh lingkungan. Diyakini bahwa perubahan perilaku karena adanya proses untuk mencapai aktualisasi diri dalam lingkungan.
Pendekatan fenomenologis tidak menyangkal bahwa variable biologis dan lingkungan dapat mempengaruhi perilaku, tetapi pendekatan ini menekankan peranan individu sendiri dalam menentukan dan menciptakan nasibnya.
3. Pendekatan sosiokultural
Pendekatan sosiokultural menyebutkan bahwa perubahan perilaku disebabkan oleh keadaan lingkungan, khususnya lingkungan sosial dan kultural. Tekanan yang berasal dari lingkungan memaksa seseorang untuk bertindak untuk mendapatkan sesuatu yang dituntut lingkungan. Perubahan sosial, kemiskinan, diskriminasi, pemgangguran, dan hal-hal yang dialami seseorang bisa menyebabkan seseorang itu mengalami perubahan pada perilakunya.
4. Pendekatan Belajar
Orientasi belajar dalam pendekatan untuk memahami perubahan perilaku didasarkan atas teori-teori belajar, antara lain prinsip-prinsip kondisioning klasik, kondisioning operan, dan belajar sosial. Untuk pendekatan belajar digunakan skema (dalam Kanfer & Philips, dalam Suwondo, 1980):
S - O - R - K - C
S = Stimulus C = Concequenc, akibat
O = Organisme K = Contingency, kedekatan
R = Respons
Salah satu asumsi model belajar untuk memahami perubahan perilaku adalah karena adanya proses belajar dan dapat bertahan karena adanya penguat yang mempertahankannya.
Pendekatan psikoanalisis menganggap bahwa perubahan perilaku disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensif). Menurut Freud, esensi pribadi seseorang bukan terletak pada apa yang ia tampilkan secara sadar, malinkan apa yang tersembunyi dalam ketidaksadarannya. Menurut pendekatan psikoanalisis, suatu simtom adalah manifestasi dari suatu defense yang berkembang dalam individu yang bersangkutan.
2. Pendekatan Humanistik
Pendekatan ini dikenal dengan teori fenomenologis atau teori “self”, dengan tokohnya yang terkenal Carl Roger. Teori ini beranggapan bahwa manusia adalah makhluk yang tingkatannya tinggi, mempunyai kebebasan untuk menentukan apa yang diinginkannya, mempunyai bakat yang baik yang seringkali ditekan pemunculannya oleh lingkungan. Diyakini bahwa perubahan perilaku karena adanya proses untuk mencapai aktualisasi diri dalam lingkungan.
Pendekatan fenomenologis tidak menyangkal bahwa variable biologis dan lingkungan dapat mempengaruhi perilaku, tetapi pendekatan ini menekankan peranan individu sendiri dalam menentukan dan menciptakan nasibnya.
3. Pendekatan sosiokultural
Pendekatan sosiokultural menyebutkan bahwa perubahan perilaku disebabkan oleh keadaan lingkungan, khususnya lingkungan sosial dan kultural. Tekanan yang berasal dari lingkungan memaksa seseorang untuk bertindak untuk mendapatkan sesuatu yang dituntut lingkungan. Perubahan sosial, kemiskinan, diskriminasi, pemgangguran, dan hal-hal yang dialami seseorang bisa menyebabkan seseorang itu mengalami perubahan pada perilakunya.
4. Pendekatan Belajar
Orientasi belajar dalam pendekatan untuk memahami perubahan perilaku didasarkan atas teori-teori belajar, antara lain prinsip-prinsip kondisioning klasik, kondisioning operan, dan belajar sosial. Untuk pendekatan belajar digunakan skema (dalam Kanfer & Philips, dalam Suwondo, 1980):
S - O - R - K - C
S = Stimulus C = Concequenc, akibat
O = Organisme K = Contingency, kedekatan
R = Respons
Salah satu asumsi model belajar untuk memahami perubahan perilaku adalah karena adanya proses belajar dan dapat bertahan karena adanya penguat yang mempertahankannya.
No comments:
Post a Comment