Monday, January 28, 2013

Masa Kanak-kanak


         Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual maka disebut remaja. Secara luas, masa kanak-kanak dibagi menjadi sua periode yang berbeda, awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung  dari umur dua sampai enam tahun, dan periode akhir  dari enam tahun sampai tibanya anak matang secara seksual. Ciri-ciri awal masa kanak-kanak:
1. Sebutan yang digunakan orang tua
Sebagian orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Alasan ini dikarenakan anak-anak yang sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan yang pada umumnya kurang berhasil. Mereka biasanya lebih bandel, keras kepala, tidak menurut, negativistis, dan melawan. Pada malam hari terganggu oleh mimpi buruk dan pada siang hari ada rasa takut yang tidak rasional, dan merasa cemburu. Pada masa awal kanak-kanak orang tua sering menyebut sebagai usia mainan, karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain dengan mainannya.
2. Sebutan yang digunakan para pendidik
Pra pendidik sering menyebutkan bahwa awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah untuk membedakannya dari saat dimana anak dianggap cukup tua baik secara fisik dan mental untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mengikuti pendidikan formal.
3. Sebutan yang digunakan oleh para ahli psikologi
Awal masa kanak-kanak adalah usia kelompok, masa dimana anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada waktu mereka masuk sekolah dasar. Awal masa kanak-kanak juga disebut sebagai usia menjelajah, menunjukkan bahwa anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya, dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungan.  Salah satu cara umum dalam menjelajahi lingkungannya adala dengan cara bertanya, sehingga periode ini pun sering disebut sebagai usia bertanya. Yang paling menonjol pada usia ini adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain, sehingga periode ini juga dikenal sebagai usia meniru.

Kemajuan berbicara pada awal masa kanak-kanak cenderung meningkat pesat hal ini ditunjukkan dengan kosa kata yang meningkat pesat. Tugas dalam bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu pengucapan kata-kata, menambah kosa kata, dan membentuk kelaimat. Factor-faktor yang mempengaruhi banyanya anak bicara adalah intelligensi, jenis disiplin, posisi urutan, besarnya keluarga, status sosial ekonomi, status ras, berbahasa dua, dan penggolongan peran seks.
Emosi awal masa kanak-kanak sangat kuat, saat ini merupakan saat ketidakseimbangan, dimana anak mudah dibawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Hal ini tampak mencolok pada usia 2,5 sampai 3,5 tahun dan 5,5 sampai 6,5 tahun meskipun pada umumnya hal ini berlakuhampir pada seluruh periode awal masa kanak-kanak. Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis, dengan pola-pola emosi seperti marah, takut, cemburu, ingin tahu, gembira, sedih, dan kasih sayang. 
Sosialisasi pada awal masa kanak-kanak, pada usia 2 dan 3 tahun anak menunjukkan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial pada mereka, ini dikenak bermain sejajar, yaitu bermain sendiri-sendiri, tidak bermain dengan anak lain. Kalau pun terjadi kontak, maka cenderung berdifat perkelahian, bukan kerjasama. Perkembangan berikutnya adalah bermain asosiasif, dimana anak terlibat dnegan kegiatan yang menyerupai kegiatan anak lain.dengan meningkatnya kontak sosial, naka terlibat bermain kooperatif, dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi. Pola perilaku sosial pada masa ini adalah meniru, persaingan, kerjasama, simpati, empati, dukungan sosial, membagi, dan perilaku akrab. Sedangkan perilaku tidak sosial ditunjukkan dengan negativisme, agresif, perilaku berkuasa, memikirkan diri sendiri, mementingkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks, dan prasangka. 
Bermain pada awal masa kanak-kanak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kemtanagn dalm bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan. Pola bermain masa ini adalah bermain dengan mainan, dramatisasi, konstruksi, permainan, membaca, film, radio, dan televisi. 
Perkembangan kepribadian pada awal masa kanak-kanak dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai terbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Dengan berjalannya periode awal masa kanak-kanak, anak semakin banyak berhubungan dengan teman sebayanya, dan hal ini mempengaruhi dalam konsep diri, pengaruh dimana dapat mendorong atau melawan dan bertentngan dengan pengaruh-pengaruh dari keluarga.  Adapun kondisi lain yang mempengaruhi pembentukan konsep diri pada anak adalah cara pelatihan anak, cita-cita orang tua, posisi urutan anak, dan ketidaknyamanan lingkungan.  

Bahaya pada awal masa kanak-kanak :
1. Bahaya fisik; kematian, penyakit, kecelakaan, tidak menarik, kejanggalan, kegemukan, tangan kidal,.
2. Bahaya psikologis; bahaya dalam berbicara, bahaya emosional, bahaya sosial, bahaya bermain, bahaya dalam perkembangan konsep, bahaya moral, bahaya dalam penggolongan peran seks, bahaya dalam hubungan keluarga, dan bahaya kepribadian.

Adapun ciri akhir masa kanak-kanak adalah:
1. label yang digunakan orang tua, adalah usia yang menyulitkan, tidak rapih, dan usia bertengkar.
2. label yang diberikan oleh pendidik, usia sekolah dasar, dan periode kritis.
3. label yang digunakan ahli psikologi, usia berkelompok dan usia bermain, usia penyesuaian, dan usia kreatif.

Tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak antara lain:
a) Perkembangan fisik mengalami keterlambatan dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira dua tahun sebelum anak secara seksual menjadi matang pada saat mana pertumbuhan berkembang pesat. 
b) Ketrampilan akhir masa kanak-kanak, ada perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan, pada umumnya anak perempuan melebihi anak laki-laki dalam berbagai ketrampilan yang melibatkan otot-otot yang lebih halus, sedangkan anak laki-laki pandai dalam berbagai ketrampilan yang melibatkan otot-otot kasar. Kategori ketrampilan akhir masa kanak-kanak, adalah ketrampilan menolong diri sendiri, ketrampilan menolong orang lain, ketrampilan sekolah, dan ketrampilan bermain. 
c) Kemajuan berbicara, meliputi penambahan kosa kata, pengucapan, dan pembentukan kalimat. 
d) Emosi dan ungkapan emosi, cenderung mengendalikan ungkapan emosi. Emosi senang ditunjukkan dengan tertawa genit, tertawa terbahak-bahak, menggeliat, atau mengejangkan tubuh. Emosi yang tidak menyenagkan cenderung diungakpkan dengan menangis atau ledakan marah seperti perilaku prasekolah bagi anak perempuan, sedangkan bagi anak laki-laki ditunjukkan dengan cemberut atau merajuk. 
e) Pengelompokkan sosial dan perilaku sosial, cenderung disebut usia berkelompok karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktifitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.
f) Minat dan kegiatan bermain, bermain konstruktif, menjelajah, mengumpulkan, permainan dan olah raga, hiburan. 
g) Perubahan-perubahan kepribadian, dipengaruhi oleh kondisi fisik, bentuk tubuh, nama dan julukan, status sosial ekonomi, lingkungan sekolah, dukungan sosial, keberhasilan dan kegagalan, seks, dan intelligensi. 

Bahaya pada akhir masa kanak-kanak:
1. Bahaya fisik; penyakit, kegemukan, bentuk tubuh yang tidak sesuai, kecelakaan, ketidakmampuan fisik, kecanggungan, kesederhanaan.
2. Bahaya psikologis; bahaya dalam berbicara, bahaya emosi, bahaya sosial, bahaya bermain, bahaya dalam konsep diri, bahaya moral, bahaya yang menyangkut minat, bahaya dalam penggolongan seks, bahaya dalam hubungan keluarga, dan bahaya dalam perkembangan kepribadian.

No comments:

Post a Comment