Sunday, January 27, 2013

Pentingnya Kehamilan


      Pada masa kehamilan, ada empat kondisi penting yang mempengaruhi perkembangan individu selanjutnya. Yaitu sifat bawaan, jenis kelamin, jumlah anak, dan posisi urutan anak.
Peristiwa penting yang pertama pada saat kehamilan menentukan sifat bawaan individu yang baru terbentuk.  Pada pembuahan semua pria dan wanita menerima 23 kromosom dari masing-masing orang tua, semua berjumalh 46. Nenek dari pihak ibu  dan nenek dari pihak ayah dalam perkawinan masing-masing memberikan separuh kromosom kepada setiap anak (Ayah dan ibu). Peran ayah adalah mewariskan separuh kromosomnya melalui sperma dan ibu berperan sebagai penetas dan pemberi makanan kepada telur-telur dan mewariskan separuh kromosomnya. Ke 46 kromosom merupakan dasar pembentukan keturunan anak. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, :
(1) Faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang. Kalau kondisi sebelum dan sesudah lahir menguntungkan, dan kalau seseorang mempunyai dorongan yang sangat kuat, ia dapat mengembangkan sifat-sifat fisik dan mental yang diwarisinya sampai batas maksimum tetapi tidak dapat berkembang lebih jauh lagi.
(2) Bahwa sifat bawaan sepebuhnya masalah kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada pihak anak.

Penentuan jenis kelamin (sex) individu merupakan unsur penting kedua yang tejadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin bergantung pada jenis spermatozoon yang menyatu dengan ovum. Ayah memproduksi dua jenis sperma  dalam jumlah yang sama, yang mengandung kromosom seks X yang besar dan yang mengandung kromosom seks Y yang kecil. Ibu memproduksi telur-telur, masing-masing mengandung kromosom seks X. 22 kromosom dalam sperma atau telur terdiri dari jenis yang sama. Kalau sperma yang memasuki telur, kedua pasang X sesuai dengan kromosom yang lain, maka anak yang dilahirkan jenis kelamin perempuan, kalau sperma yang mengandung Y memasuki telur, kedua kromosm seks tidak dapat berpasangan seperti yang lainnya, maka bayi yang dilahirkan jenis kelamin laki-laki. Ada tiga alas an mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya:
(1) Setiap tahun anak-anak mengalami peningkatan tekanan-tekanan budaya dari para orang tua, guru, kelompk sebaya, dan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Anak-anak yang belajar berperilaku sesuai dengan apa yang dianggap wajar bagi jenis kelamin mereka akan menerima dukungan social. Sebaliknya, anak-anak yang gagal menyesuaikan diri akan mengalami kritik dan akan dikucilkan oleh masyarakat.
(2) Pengalaman belajar akan ditentukan jenis kelamin individu. Di rumah, di sekolah, dan di dalam kelompok bermain, anak-anak belajar apa yang dianggap pantas untuk jenis kelamin mereka. Anak laki-laki yang belajar memainkan permainan anak perempuan disebut sebagai "banci" dan anak perempuan yang menyukai permainan laki-laki dikenal sebagai "tomboy".
(3) Sikap orang tua dan anggota keluarga penting lainnya terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka. Penelitian tentang kecenderungan jenis kelamin yang disukai menunjukkan bahwa anggapan tradisional yang lebih menyukai anak laki-laki terlebih sebagai anak pertama, masih banyak ditemukan. Kuatnya pemilihan jenis kelamin tertentu akan mempengaruhi sikap-sikap orang tua yang selanjutnya mempengaruhi perilaku mereka kepada anak dan hubungan mereka dengan anak.

Peristiwa penting ketiga pada saat kehamilan adalah menentukan anak lahir, apakah lahir tunggal atau kembar. Apabila ovum yang matang dibuahi oleh satu spermatozoon hasilnya adalah satu anak, bila telur yang dibuahi membelah menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel maka akan menghasilkan kembar identik (uniovular), dua, tiga, atau lebih. Kalau dua ovum atau lebih dibebaskan sekaligus dan dibuahi oleh spermatozoa yang berbeda, akan menghasilkan kembar non identik (biovular).
Ditinjau dari perspektif perkembangan, kelahiran anak tunggal dan kembar ini jelas memiliki perbedaan yang signifikan, serta mempunyai pengaruh terhadp pola perkembangan sebelum dan sesudah kelahiran. Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya adalah hal keempat yang terjadi pada masa kehamilan. Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunya pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Hal ini dikarenakan pada umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan, dan memberikan peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak tertua, anak menengah, atau anak bungsu. Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga ini mempunyai penagruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, serta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan pola perilaku tertentu.

No comments:

Post a Comment